BAB 0. Pendahuluan
0.1 Bilangan Real, Estimasi, dan Logika
Bilangan Asli, Integer, dan Rasional
⚙ Himpunan bilangan yang paling sederhana adalah bilangan asli. Bilangan asli atau bilangan bulat positif digunakan untuk berhitung.
Ketika kita perluas dengan bilangan-bilangan negatif dan nol, kita mendapat bilangan bulat.
Bilangan yang dapat dinyatakan dalam dengan dan adalah bilangan bulat dan disebut sebagai bilangan rasional.
Bilangan Irasional, Bilangan Real & Sistem Bilangan
⚙ Bilangan seperti tidak dapat diekspresikan sebagai pembagian dari dua bilangan bulat. Bilangan-bilangan ini disebut sebagai bilangan irasional.
Gabungan dari bilangan rasional dan irasional adalah bilangan real ().
Desimal Berulang dan Tidak Berulang
⚙ Setiap Bilangan Rasional bisa ditulis sebagai desimal yang terbatas atau dengan pola berulang, contoh:
Sedangkan representasi desimal untuk Bilangan Irasional tidak memiliki pola berulang, contoh:
✍🏼 Tulis desimal berulang berikut dalam bentuk pecahan ganti!
****[ITB ‘18]****
-
Solusi
Kita misalkan:
Karena perulangan setiap 3 bilangan kita kalikan dengan , sehingga:
Lalu :
Logika
⚙ Hasil pemikiran penting dalam matematika disebut sebagai teorema. Tidak seperti aksioma dan definisi yang diterima begitu saja, teorema butuh pembuktian. Teorema dapat dituliskan dalam bentuk implikasi “Jika , maka ”, biasa ditulis:
Banyak sekali yang bingung dan suka terbalik antara “Jika , maka ” dengan “Jika , maka ”. Mereka TIDAK sama!
Contoh:
adalah pernyataan yang tepat karena lulus SMA merupakan prasyarat masuk kuliah. Tetapi pernyataan tidak tepat karena jika lulus SMA, belum tentu lanjut kuliah.
Faktanya, hanya ~50% dari lulusan SMA di Indonesia yang lanjut kuliah.
💡 Hubungan itu menyatakan bahwa adalah subset dari . Kalau dalam contoh , berarti semua mahasiswa sudah lulus SMA.
Simbol Logika
⚙ Berikut beberapa simbol logika dan maknanya
0.2 Pertidaksamaan dan Nilai Mutlak
Interval
⚙ Pertidaksamaan dengan bentuk yang sebenarnya terdiri dari dua pertidaksamaan:
-
, dan
-
,
mendeskripsikan interval terbuka yang terdiri dari bilangan di antara dan ** (tidak termasuk dan ).
Sedangkan mendeskripsikan interval tertutup yang terdiri dari bilangan dari sampai (termasuk dan ).
Cara lain menuliskan interval adalah dengan notasi interval:
Menyelesaikan Pertidaksamaan
⚙ Menyelesaikan pertidaksamaan biasa diperlukan transformasi hingga solusi didapat.
Operasi pada kedua sisi pertidaksamaan yang biasa dilakukan:
-
Menambah bilangan yang sama pada kedua sisi pertidaksamaan
-
Mengkalikan dengan bilangan positif yang sama pada kedua sisi pertidaksamaan
-
Mengkalikan dengan bilangan negatif yang sama pada kedua sisi pertidaksamaan, tapi dengan membalik tanda pertidaksamaan
Nilai Mutlak
⚙ Operasi nilai mutlak memetakan semua bilangan ke versi positifnya.
Contoh:
Pertidaksamaan dengan Nilai Mutlak
⚙ Pertidaksamaan melibatkan mutlak dapat ditulis menjadi dua pertidaksamaan,
dan
💡 Perhatikan bahwa pertidaksamaan ekivalen dengan , sementara pertidaksamaan ekivalen dengan .
✍🏼 Selesaikan pertidaksamaan berikut!
-
Solusi
Kita akan isolasi suku yang memuat di salah satu ruas. Kita lakukan ini dengan menjumlahkan kedua ruas dengan :
Kemudian seperti menyelesaikan persamaan biasa, kita akan kalikan kedua ruas dengan . Tetapi ingat, perkalian dengan bilangan negatif dalam pertidaksamaan nilai mutlak mengakibatkan pembalikan tanda:
-
Solusi
Ingat bahwa dalam pertidaksamaan nilai mutlak, dapat ditulis sebagai .
Kita akan isolasi suku yang memuat di ruas yang tengah. Kita lakukan ini dengan menjumlahkan kedua ruas dengan :
Kemudian seperti menyelesaikan persamaan biasa, kita akan kalikan kedua ruas dengan . Tetapi ingat, perkalian dengan bilangan negatif dalam pertidaksamaan nilai mutlak mengakibatkan pembalikan tanda:
-
Solusi
Ingat bahwa dalam pertidaksamaan nilai mutlak, dapat ditulis sebagai .
Kita akan isolasi suku yang memuat di salah satu ruas. Kita lakukan ini dengan menjumlahkan kedua ruas dengan :
Kemudian seperti menyelesaikan persamaan biasa, kita akan kalikan kedua ruas dengan . Tetapi ingat, perkalian dengan bilangan negatif dalam pertidaksamaan nilai mutlak mengakibatkan pembalikan tanda: